Dari sekian banyak menu makanan asli Indonesia, tempe bacem merupakan salah satu makanan favorit penulis. Rasanya yang manis, sedikit masam dan gurih …hmm sangat lezat dan menggugah selera makan. Selain harganya yang terjangkau, tempe yang berasal dari kacang kedelai, banyak mengandung gizi dan tentu saja sehat untuk dikonsumsi. Tahukah anda bahwa Tempe merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi jamur?.
Cendawan yang sering diabaikan ternyata memiliki manfaat ekonomi dan kesehatan bagi mereka yang mengkonsumsinya. Pernah makan “sup kimlo”?. Salah satu bahan untuk membuat sup tersebut adalah jamur kuping hitam atau dalam bahasa latin Auricularia polytricha. Jamur kuping ini dapat dikonsumsi dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Atau pernah merasakan kelezatan jamur kuping putih (Tremella fuciformis) yang juga mempunyai khasiat sebagai obat dan penawar racun.
Jamur mempunyai karakteristik pertumbuhan yang pesat berkat struktur yang dinamakan hifa, tumbuh di tempat yang lembab, bersifat saprofitik, yaitu sebagai pengurai (dekomposer) yang menguraikan organisme yang telah mati.
Apakah jamur tergolong tumbuhan?
Dahulu para pakar biologi menggolongkan jamur ke dalam ke dalam kelompok Tumbuhan (Plantae) karena sifat-sifatnya yang mirip tumbuhan. Kini jelas Jamur atau Fungi atau cendawan bukanlah Plantae, karena jamur tidak melakukan fotosintesis dan dinding selnya mengandung zat kitin, sedangkan tumbuhan berfotosintesis dan memiliki struktur dinding sel tumbuhan yang terbuat dari selulosa.
Jamur yang biasa kita lihat dan kenal sehari-hari, sebenarnya merupakan tubuh buah (fruiting body) dari kelompok jamur yang bernama Basidiomycota. Secara umum Dunia jamur (atau dikenal dengan sebutan Fungi) dapat dibedakan menjadi 3 kelompok besar berdasarkan ukuran dan bentuknya, yaitu:
1. Khamir (yeast), yaitu jamur yang bersel satu, ukuranya mikroskopik (renik), umumnya hanya dapat diamati menggunakan mikroskop, misalnya Saccharomyces cerevisiae
2. Kapang (mold), yaitu jamur yang berbentuk filamen. kapang yang ditemukan pada tempe, misalnya Rhizopus oryzae. Contoh lainnya adalah Mucor, Absidia, Trichoderma, Neurospora, Phycomyces.
Mucor mucedo
3. Cendawan (mushroom), yaitu jamur yang tubuh buahnya makroskopik, dapat diamati tanpa bantuan mikroskop, sebagian ada yang edible (dapat dikonsumsi), namun spesies jamur yang beracun (pantang dikonsumsi). Contohnya jamur tiram (Pleurotus ostreatus), jamur merang (Volvariela volvaceae), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), dan jamur shiitake (Lentinus edodes). Contoh jamur yang beracun, yaitu: dari genus Amanita, misal: Amanita muscaria, dari genus Lepiota dan genus Lactarius.
Ganoderma lucidum
Cendawan Beracun – Amanita muscaria
Secara umum jamur mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Selnya bertipe eukariotik (memiliki dinding inti sel), sehingga tergolong organisme Eukarya
- Dinding selnya tersusun atas zat kitin
- Selnya tidak memiliki klorofil/kloroplas, sehingga bersifat heterorof
- Tubuh umumnya terdiri dari hifa yang dapat membentuk anyaman hifa (miselium)
- Umunya berkembang biak dengan spora, baik secara seksual maupun aseksual.
Klasifikasi jamur (Fungi) secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Zygomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat, bereproduksi secara seksual dengan membentuk zigospora. Secara aseksual berkembang biak dengan spora yang disebut sporangiosopra. Contoh fungi dari kelompok ini adalah Rhizopus, Mucor, dan Phycomyces.
Zigospora (warna gelap) dengan suspensor yang melengkapinya
Struktur tubuh Rhizopus sp.
2. Ascomycota
Kelompok jamur ini tubuhnya ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, memiliki hifa yang bersekat-sekat, dan berinti banyak. Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual dengan struktur pembentuk spora yang disebut Askus. Contoh ascomycota adalah Penicilium, Aspergillus, dan Saccharomyces.
Penicillium
Ascocarp dengan ascospora
3. Basidiomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat, tubuh buahnya (fruiting bodies) bersifat makroskopik, serta berkembang biak secara seksual dengan pembentukan Basidium (struktur penghasil spora yang khas pada Basidiomycota). Contoh Jamur kelompok ini adalah jamur merang (Volvariela volvaceae), Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha), jamur Shiitake (Pleurotus ostreatus), Amanita muscaria yang menghasilkan racun muskarin, dan jamur kayu (Ganoderma)
Pleurotus djamor
Pleurotus ostreatus
Struktur basidium dengan 2 basidiospora
4. Deutromycota
Jamur dalam kelompok ini biasa disebut Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna), karena cara perkembangbiakan seksualnya belum jelas. Contohnya: Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila, tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang membentuk askus, namanya diubah menjadi Neurospora sitophila dan dikelompokkan dalam Ascomycotina. Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan Deuteromycetes, misalnya: Epidermophyton floccosum (penyebab penyakit “kaki atlit”), Microsporum sp., serta Trichophyton sp. (penyebab penyakit kurap).
Microsporum sp.
5. Mikoriza
Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi. Secara umum Mikoriza dibagi atas 2 golongan, yaitu : ektomikoriza dan endomikoriza.
Pembagian ini didasarkan pada tempat mikoriza bersimbiosis pada akar.
– Ektomikoriza, yaitu mikoriza yang hidup di permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel apeks akar
– Endomikoriza, yaitu mikoriza yang hidup di bagian dalam akar tanaman.
6. Lichenes/Lichen (Lumut kerak) merupakan dua jenis makhluk hidup yang saling bersimbiosis. Kedua jenis makhluk hidup tersebut adalah ganggang hijau (Cholorophyta) atau biru (Cyanophyta) dan jamur dari kelompok Ascomycota atau Basidiomycota. Lichen tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis, karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim. Dalam hidupnya lumut kerak tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi serta tahan terhadap kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang hidup pada batuan dapat menjadi kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan dapat hidup kembali.
Rhizocarpon
Bacaan lebih lanjut:
Alexopoulos, C. J., C. W. Mims, and M. Blackwell. 1996. Introductory Mycology. John Wiley and Sons, New York. 868p.
Whittaker, R.H. 1969. New concepts of kingdoms of organisms. Science 163: 150-161
http://www.clarku.edu/faculty/dhibbett/TFTOL/content/1introprogress.html
http://tolweb.org/Basidiomycota/20520
Nice picture…an usual
makasih atas informasinya,,, n jangan lupa berkunjung yahhh
salam kenal ni,
kalo mo identifikasi tubuh buah g mn ya
Bung Hengkie yang budiman,
Apakah yang dimaksud adalah identifikasi jenis (species) cendawan berdasarkan tubuh buahnya?
terimakasih atas infonya… kebetulan lagi nyari tugas hehehehe
you are welcome
thanks alot for U because U give me new information
kebetulan aku lagi nyari tugas ni…..
thanks banget yaaaaaaaaaa…………. cz besok uda harus di kumpilin
welcome
Assalumualaikum Wr.Wb maaf ya penjelasanya agak kurang tp okelah setidaknya bisa menjadi referensi untuk belajar makasih ya atas infonya
blog nya lmyn ne buat referensi.
tp, kurang penjabarannya neh..
mw tnya jamur oncom
Silakan bertanya mei …. welcome….
jenis jamur yang memiliki nilai gizi yang paling tinggi yang mana? terimaksih
Yth Mbak nurul, setiap species jamur mempunyai kandungan gizi masing-masing secara spesifik, jadi tidak bisa dikatakan mana yang paling tinggi gizinya.
Salam….
Ping balik: BASIDIOMYCOTINA/BASIDIOMYCOCETES | Cillperqueen's Blog
Ping balik: Ascomycota | Cillperqueen's Blog
hmm… makasih nieh… lagi ngerjain tugas, jdi btuh bnget nieh…
salam kenal ya sbelum nya…
assalLamu.aLaikum 😉
Perbedaan antara mikhoriza dan Lichenes tu apa ya ?? Terima kasih 😉
Mbak Rama,
Lichenes atau lumut kerak adalah bentuk simbiosis antara jamur dengan ganggang (algae), sedangkan mikorhiza berasal dari kata Miko (Mykes = cendawan) dan Riza yang berarti akar tanaman, sehingga mikorhiza dapat diartikan sebagai jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tingkat tinggi (berpembuluh & berbiji)
Jadi ,, perbedaan.ny cuma itu ??
satu pertanyaan Lg ,, manfaat dari Lichenes itu ap ??
Terimakasih 😉 saLam kenaL
Mbak Rama, Lichenes bermanfaat sebagai tumbuhan pionir, yaitu tumbuhan yang pertama kali tumbuh & berkembang di suatu daerah. Dapat pula berfungsi sebagai indikator pencemaran udara.
sorry mau nanya bwt tugas klo ascomycota dan zygomycota itu termasuk jamur yang makrosopis atau mikroskopis?? thx.
Santi, Jamur (fungi) kelompok Zygomycota umumnya tergolong mikroskopis, yang cukup besar untuk dilihat misalnya kapang Phycomyces (dapat diamati menggunakan lup=kaca pembesar), sedangkan fungi Ascomycota ada yang mikroskopis, ada pula yang macroscopik dengan tubuh buah yang disebut ascocarp. Demikian Santi, semoga menjawab pertanyaan kamu.
Tks a lot for helping me to finish my homework 😉
manfaat sama kerugian jamur deuteromicotyna apa?makasih
gambarx cuman ne aja ta ??
🙂
makasih banget infonya 😀
bermanfaat sangat !
ada mteri mngenai agaricus campestris nggk…..
perbedaan antara basidiomycota dengan lichenes itu apa ya?
help me …
Mbak Vera,
Basidiomycota umumnya merupakan jamur (fungi) yang tubuh buahnya (fruting body) nampak jelas (berukuran besar) – makroskopik dan tahapan perkembangbiakan secara seksualnya (Teleomorph) dengan pembentukan Basidium, sedangkan Lichenes merupakan simbiosis antara jamur (umumnya dari golongan Ascomycota atau Basidiomycota) dengan golongan algae (ganggang bukan gangnam style lo …wk wk wk wk) – alga dari golongan chlorophyta (ganggang hijau) atau Cyanophyta (ganggang biru) …. Demikian Vera – semoga membantu…..
Thank’s a lot for this information
makasih atas infonya kebetulan lagi nyari tugas